Drama Anekdot
YANG TERCEPAT (Latar lomba cerdas cermat di SMA Suka Mundur, Suasana pada saat itu tegang) Ibu Rere : “Yaaa! Kita kembali di ...
YANG TERCEPAT
(Latar
lomba cerdas cermat di SMA Suka Mundur, Suasana pada saat itu tegang)
Ibu Rere : “Yaaa! Kita kembali di Lomba Cerdas
Cermat SMA Suka Mundur Tahun 2014! Dalam babak final ini, ada tiga peserta yang
akan memperebutkan juara satu. Peserta yang pertama adalah Aji dari kelas X MIA
13. Peserta kedua adalah Iing dari X MIA 18. Dan Peserta yang ketiga adalah
Fadhil dari kelas X MIA 5. Beri tepuk tangan yang sangat meriah untuk mereka
bertiga. Untuk ketiga peserta apakah alian siap untuk menjawab pertanyaan
penentuan yang akan Ibu Rere ajukan?”
Aji, Iing,
Fadhil : “Siap Ibuuuu!” (Dengan suara bergetar karena tegang)
Ibu Rere
: “Baiklah, pertanyaannya adalaaah : setahu kalian, apa yang bergerak
paling cepat? Aji, silahkan menjawab
pertanyaan ini dahulu!”
Aji : “PIKIRAN! Ide yang muncul tiba-tiba adalah
hasil dari pikiran kita. Dia muncul begitu saja di dalam kepala tanpa
peringatan.”
Ibu Rere
: “Apa pembuktiannya?”
Aji : “Saat kita melihat sesuatu, yang bereaksi
pertama adalah pikiran. Jadi pikiran adalah hal yang bergerak paling cepat.”
Ibu Rere
: “Jawaban yang bagus Aji. Iing! Silahkan memberikan jawabannya!”
Iing : “CAHAYA! Itu adalah yang tercepat. Saya
sering menyalakan saklar di dalam rumah, dan lampu di rumah saya langsung saat
itu juga menyala. Cahaya sangat cepat jadi sulit mengalahkan kecepatannya.”
Ibu Rere
: “Wah...wah... pemikiran yang bagus. Cahaya memang cepat. Lalu yang
terakhir Fadhil! Silahkan menjawab!” (Menoleh ke arah Fadhi)
Fadhil : “Sudah jelas bahwa yang paling
cepat itu Diare.” (Dengan ekspresi yakin)
Semua : “Haaah??”
Fadhil : “Dua hari yang lalu, perut saya
mendadak sakiiiit. Cepat-cepat saya berlari ke
toilet. Tapi sebelum saya sempat berfikir dan lampu kamar mandi menyala,
saya sudah berak di celana.”
(Semua orang
tertawa, kecuali Ibu Rere yang terlihat sedang berfikir)
Ibu Rere : “WAAAH! Jawaban kamu sungguh cerdas
Fadhil. Selamat! Kamu yang menjadi juara pertama dalam lomba cerdas
cermat tahun ini.”
Semua orang yang
tadinya tertawa karena jawaban Fadhil akhirnya memberi selamat kepadanya.